Meskipun Google melakukan update secara berkala untuk sistem operasi Android, tetap saja keamanan di OS yang satu ini masih menjadi tanda tanya.
Begitu terbukanya jalan untuk setiap pengembang aplikasi ke Android membuat setiap pengguna Android harus lebih waspada. Yang paling ditakuti di sini tentu saja adalah Play Store sebagai gudang dari aplikasi-aplikasi tersebut. Walaupun Play Store adalah aplikasi yang dibuat oleh Google, ternyata telah ada malware yang berhasil masuk ke dalamnya.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh sebuah perusahaan antivirus Tren Micro, malware jahat tersebut memiliki nama Xavier. Kabar buruknya lagi adalah, program Xavier ini telah terpasang lebih dari 800 aplikasi yang telah beredar secara gratis di Google Play Store.
Seperti yang dilansir dari laman Phone Arena, (19/6/2017), perusahaan antivirus Trend Micro mengatakan bahwa aplikasi-aplikasi yang telah disisipi oleh malware tersebut bahkan telah diunduh sebanyak jutaan kali. Walaupun Tren Micro mengeluarkan pernyataan ini, tetapi Trend Micro tidak memperkuatnya dengan merilis aplikasi-aplikasi apa saja yang telah diselipi program jahat tersebut.
Sedikit informasi mengenai Xavier sendiri, program ini adalah sebuah tempat seperti gudang dari iklan-iklan yang ada di perangkat mobile. Program ini biasanya dipasang pada aplikasi-aplikasi gratis oleh para pengembangnya untuk bisa mendapatkan uang. Selama ini sebenarnya Xavier bisa terbilang aman. Namun ada beberapa pembuktian belakangan ini kalau aplikasi ini berubah menjadi sebuah program yang sangat rumit dan berbahaya untuk pengguna.
Yang lebih mengerikan lagi, ada salah satu peneliti keamanan dari Tren Micro yang mengungkapkan bahwa Xavier adalah program jahat yang tidak terdeteksi dari alat-alat pendeteksi. Selain itu program ini juga dapat dieksekusi dari jauh dengan menggunakan kode. Lebih parah lagi, program ini dapat digunakan untuk mencuri data dan informasi dari setiap smartphone yang telah terjangkit.
Xavier sanggup mencuri data-data seperti: alamat e-mail, identitas perangkat telepon genggam, model, sistem operasi, alamat dari perangkat, produsen, operator kartu SIM, dan bahkan aplikasi apa saja yang terinstalasi di ponsel tersebut.
Fakta mengejutkan terakhir yang diungkap oleh peneliti dari Tren Micro tersebut adalah negara-negara yang paling banyak terjangkit malware tersebut adalah negara-negara yang ada di Asia Tenggara. Beberapa negara tersebut adalah Indonesia, Vietnam, dan Filipina.
Akhir Kata
Jadi, untuk kamu-kamu pengguna Android, disarankan untuk ekstra hati-hati yak, jangan lupa kasih komenannya dan kalo artikel ini bermanfaat wajib share yak!
Sumber: www.ahlitech.com
Sumber: www.ahlitech.com